BAB. 38

1610 Kata

“Kamu ngapain di sini?” tanya Adi dengan senyumnya yang canggung. Tak sangka kalau bisa bertemu dengan gadis yang memberi kesan tersendiri di hatinya ini sejak pertama kali pertemuannya. Tak sia-sia juga ia mengejar agar mendapatkan kontak yang ternyata sulit didapatkannya itu. Kalau ingat, Adi jadi tersenyum malu sendiri. Di matanya gadis berambut sebahu ini punya pesona sendiri. Ia terlihat kuat dan tak gampang terpengaruh dengan sekitar. Ia menjelaskan beberapa poin yang mana temannya tak mengerti dengan bahasa paling sederhana. Belum lagi ia selalu sabar mengulang jika masih ada yang belum temannya itu tau. Kalau tak salah Adi ingat, temannya itu bernama Dini. Harus Adi ingat sepertinya karena melalui Dini lah ia dapat nomor gadis ini. Lia Anggraeni. “Oh,” Lia jelas kaget karena tak

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN