BAB 3

201 Kata
Leonardo? "Dar, lo dipanggil sama kepsek," ujar Intan yang baru saja menghampiri Dara. Dara mengembuskan napasnya, dengan perasaan yang semakin tidak menentu, dia memenuhi panggilan itu. Baru pertama kalinya Dara menghampiri kepala sekolah yang terkenal tegas ini karena sebuah masalah, biasanya karena prestasi, entah itu menang olimpiade matematika tingkat nasional, juara satu cerdas cermat tingkat provinsi, dan masih banyak lomba yang dimenangkan oleh Dara. "Dara!" Pak Agus menatap Dara. "Apa benar berita di mading itu?" Sudah tersebar ke penjuru sekolah, cepat atau lambat juga perut ini akan membesar, jadi tidak ada gunanya dia menutupi hal ini. "Betul, Pak." "Dara Ananda, anak IPA satu yang selalu bintang kelas, menang lomba ini dan itu. Sekarang melakukan sebuah kesalahan fatal. Saya masih tidak menyangka." Dara hanya terdiam, dia tidak punya kuasa untuk melakukan pembelaan karena ini semua adalah kesalahannya. "Dara, kamu tahu apa peraturannya sekolah ini?" tanya Pak Agus. Dara mengangguk. "Selama menjadi murid SMA Nusa Bakti, tidak boleh hamil atau menikah, kalau melanggar wajid dikeluarkan." Pak Agus mengembuskan napasnya. "Dengan berat hati saya melepaskan murid sepintar kamu, tapi ini memang peraturannya, Dara. Kamu bisa pulang sekarang juga." "Maaf, Pak, dan terima kasih." Hanya mengatakan itu, Dara langsung keluar dari ruangan kepala sekolah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN