BAB 6

261 Kata
Meskipun Dara sudah tidak sekolah lagi di SMA Nusa Bakti, tetapi namanya kian menjadi perbincangan hangat oleh seisi sekolah, kecuali Varelio Harris, laki-laki itu cukup acuh, bahkan wajahnya sama sekali tidak menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap Dara Ananda. Varel yang hendak keluar kelas, penasaran apa yang terjadi di mading karena samar-samar ada yang menyebut Varelio Harris. Akhirnya Varel pun menghampiri mading tersebut dan mendapati berita yang sangat tidak masuk akal. Varelio Harris adalah penyebab kehamilan Dara Ananda, dua jagoan sekolah sangat pandai menutup kebusukan mereka dengan prestasi. Varel langsung menarik kertas di mading itu dan mengepalkan tangannya. "BERITA SAMPAH!" Varel berteriak dengan emosi yang meledak. "Siapa pun yang udah bikin berita hoax ini tolong jujur, jangan fitnah karena ini bisa merugikan saya, atau saya akan mencari tahu siapa yang kurang ajar menempel berita ini di mading. Terima kasih." Varel dan Dara memang teman satu kelas, tapi Varel tidak pernah menyentuh Dara seujung kuku pun, mengobrol dengan Dara pun jika ada yang sangat penting, apa lagi melakukan hal yang tidak pantas dengan Dara. Dengan amarah yang memuncak Varel menemui geng The Queen yang sedang makan di kantin, sebelumnya Dara adalah ketuanya, sekarang tersisa hanya Niken, dan si kembar Nadya-Nabila. "Alamat rumah Dara di mana?" tanya Varel tanpa basa-basi membuat ketiga orang itu menoleh ke sumber suara. "Enggak tahu," ujar Niken. "Dia kan teman lo." "Dulu, sekarang enggak," timpal Nadya. Nabila yang baik hati pun mengeluarkan secarik kertas dan sebuah pulpen dari dalam tasnya, lalu menulis alamat lengkap Dara. "Ini, Rel." "Nabila!" ujar Niken dan Nadya kompak. "Thanks." Varel pun berlalu begitu saja. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN