MT 8

990 Kata
“Mama lama!” bentak Shakka yang berlari menyambut mamanya pulang. Naya langsung menggendong anak yang paling tidak bisa lama jauh darinya dan membawanya lebih jauh memasuki rumah yang sudah seminggu ini mereka huni. Bekerja disini tidak sebebas di tempat lamanya. Animedia mengharuskan Naya untuk berada disana selama jam kerja. Ingin sekali Naya menolak pekerjaan itu tapi mau dikasih makan apa anaknya nanti? Hasil kerjanya tiga tahun ini memang sudah lebih dari lumayan ditambah Gio yang sering memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Tapi Naya tidak bisa berhenti. Ia tumbuh dalam keadaan sangat jauh dari kekurangan dan ia ingin anaknya merasakan hal yang sama. Lagi pula sampai kapan ia harus diam-diam bergantung pada Gio? “Kita harus cari uang supaya bisa beli keju, kamu ‘kan suka sekali sama keju,” mendengar betapa taunya sang mama dengan apa yang ia suka, Shakka langsung menghadiahi kecupan pada pipi mamanya. Yang tadinya memasang wajah galak tapi tetap saja menggemaskan di mata sanga mama kini berubah menjadi senyum yang jauh lebih menggemaskan apalagi sampai kedua matanya itu menyipit membentuk seperti bulan sabit. “Maaf, Mbak aku lancang masuk ke kamar Keysha karena kalau dia tidak segera berganti pakaian, dia akan masuk angin,” ucap gadis manis yang baru saja menemani putri kecil Naya tidur. “Kamu Gracela Angel Anjani?” Tersenyum manis, Angel memberikan anggukan sebagai jawaban. “Saya Naya, ibu si Kembar. Kelihatannya Key sudah akrab sama kamu,” tanyanya setelah mengintip ke dalam kamar sementara Shakka semakin menyamankan diri di ceruk lehernya. Menyamanakan diri juga menyembunyikan wajahnya dari Angel. “Key anak yang mudah bergaul,” ucap Angel melirik Shakka yang sedari tadi tak ingin berdekatan dengannya. “Jagoan Mama sudah kenalan sama Ante cantik ini?”  Tanya Naya. Bukannya menjawab Shakka malah semakin menyembunyikan wajahnya ke bahu sang mama. Anaknya yang satu ini termasuk sombong. Gengsinya selangit. “Namanya siapa, Mbak? Tadi Pak Afdal buru-buru jadi aku ga sempat nanya. Nanya ke Key jawabnya malah ga tau.” “Perkenalkan dirimu Shakka,” Naya memberikan perintah dengan nada berbahaya versi Shakka sambil menurunkan bocah itu dari gendongannya. Shakka mendengus, bukan kah barusan Mama sudah menyebutkan namanya? TApi karena Mama dalam mode marah, ia tetap melakukan yang beliau minta “Shakka! Kamu siapa?” ucapnya ketus. “Ante Angel itu antemu,” celetuk Naya dan Shakka menampilkan wajah kagetnya. Ternyata yang  ia abaikan seharian ini adalah ante yang selama seminggu ini selalu ia tanyakan pada mamanya????  Yap, Naya memang mengarang cerita bahwa dia punya seorang adik dan mereka akan tinggal bersama adiknya itu. Penting bagi Naya untuk membuat kebohongan ini karena Shakka paling sukar didekati. Dia pemilih sekali dengan orang-orang yang ia biarkan untuk berada di dekatnya. Setelah menerima permintaan maaf dari Shakka, Angel melihat bocah itu memasuki kamarnya dengan patuh. Gadis itu tersenyum geli melihat ekspresi malu bocah dengan piyama iron man itu. Sekarang, Tinggallah Angel dengan majikan barunya, Angel tau meskipun ia tipe orang yang tidak biasa bicara banyak, ia tetap harus mengakrabkan diri dengan bosnya ini. Apa yang harus Angel katakan agar mereka tidak diam saja? “Ngel.. dari data yang kamu kirim kemaren, Mbak rasa terlalu repot kalo kamu pulang-pergi kesini.” “Maksud, Mbak aku ditolak?” jujur saja Angel frustasi, ia bahkan tidak sanggup menyembunyikan keterkejutannya. Namun Naya, mendengar penuturan putus asa itu ia tak kuasa menahan tawa gelinya. “Maksud, Mbak, gaji kamu habis diongkos nanti. Jadi gimana kalo kamu menginap disini? Terserah kamu mau menginap empat hari selama seminggu seminggu atau lima hari lebih bagus. Jadi kamu bisa lebih hemat juga.” “Mbak serius??? Aku orang asing loh nanti-”   “Mbak juga orang asing, ‘kan? Anggap Mbak kakakmu dan anggap mereka ponakanmu,” ucap Naya tersenyum manis. Angel benar-benar tidak bisa berkutik menyadari begitu besar rasa percaya yang diberikan Naya padanya. Ia senang, senang sekali sampai air matanya mendesak ingin keluar. Gadis itu sudah mengalami krisis kepercayaan dalam hidupnya beberapa tahun ini dan ia berjanji akan menjaga semua kepercayaan yang diberikan Naya padanya. “Kamar kamu  di samping kamar mereka aja ya, dan sekarang kita makan dulu.” Mengangguk, Angel kemudian mengikuti langkah Naya menuju meja makan. “Dan, Ngel..” “Ya?” “Jangan pernah kenalkan mereka pada kata papa/ayah dan sejenisnya. Jika ingin mendongeng tolong teliti lagi dongengnya,” ucap Naya masih dengan senyum manisnya, membuat Angel bahkan tidak sempat berpikir dan bertanya apa alasan dibalik perintah tersebut. Ia keburu mengangguk seperti orang boddoh. “Ba- baik, Mbak.” “Ya sudah, mandilah dan tunggu makanan siap,” kali ini Angel melongo, apa maksudnya majikannya ini yang akan memasakkan makanan untuknya??? Sebenarnya Angel masih penasaran dengan alasan dibalik larangan itu tapi ia sadar bahwa dirinya tidak berada di posisi berhak tau. Sebelum mandi gadis manis itu memasuki kamar si kembar, mendekati ranjang dimana keduanya terlelap. Angel percaya bahwa si kembarlah yang telah memberikan harapan perubahan pada hidupnya dan dia berjanji tak akan hanya jadi nanny tapi dia akan benar-benar menjadi ante mereka. Selesai membersihkan tubuhnya Angel lebih terlihat segar. Ia menyusuri semua ruangan untuk menemukan dapur dan menemukan Naya sedang membuat sesuatu di wajannya yang masih mengkilat. ‘Ah ya.. wajan orang kaya tentu saja tidak akan hitam,’ kekeh Angel membatin. “Duduk, Ngel.. Mbak lupa kasih tau tadi. Di rak boneka Keysha ada ATM, pinnya 1402** gunakan untuk beli keperluan yang mereka butuh dan kamu butuh. Gaji akan mbak transfer langsung ke rekening kamu. Tunggu dulu jangan dipotong, nanti mbak lupa. Ah ya, berikan saja semua yang mereka mau selama masih dalam taraf wajar, kecuali mereka minta motor tolong jangan dikasih. Mbak bisa gila bayar cicilannya,” kekeh Naya yang tidak memberi kesempatan Angel untuk bicara. Meninggalkan Angel yang bingung kenapa ia juga mendapat alokasi dana di luar gajinya. “Ya masa kamu ngiler ngeliatin mereka jajan. Anak-anak ga akan mau berbagi makanan kesukaan mereka kecuali nanti saat mereka lebih menyukai kamu dari pada makanan kesukaan mereka. Makanya kalau mereka jajan yak amu jajan juga.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN