MT 25

1844 Kata

Fandi penasaran dengan apa yang ingin ditunjukkan oleh anaknya. Saat ini ia berada di depan rumah almarhun istrinya, rumah mereka dulu. Pria itu tidak masuk ke dalam, ia justru duduk di ayunan yang dulu dibuatkan untuk Naya. Tapi Naya tidak pernah benar-benar menikmati mainan itu karena mereka segera pindah ke rumah milik ayahnya Fandi setelah apa yang menimpa keluarga kecil mereka. Kembali kesana membuat Fandi kembali meresapi kebersamaan keluarga kecilnya. Bagaimana senyum hangat almarhum istrinya saat menunggunya pulang. Keluarga yang dibangunnya terasa makin sempurna saat istri tercinta mengandung buah cinta mereka. sayangnya kesempurnaan itu tak bertahan lama. Fandi terkesiap saat mobil merah anaknya memasuki halaman rumah. Bukan karena suara mobilnya yang memecah lamunan pria terseb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN