Jouis POV Aku menutup pintu kamarku, pelan-pelan agar tidak membangunkan Jules. Sepertinya aku sedikit keterlaluan padanya semalam. Sebenarnya itu bukan maksudku, aku hanya sedikit marah padanya, ingin mengingatkan kembali padanya batas yang bisa kutoleril. Aku tidak pernah berpikir ingin meninggalkannya. Tidak sedikitpun dan tidak akan pernah apapun alasannya. Lebih baik aku menghancurkannya dari pada berpisah dengan wanita pemilik hatiku itu. Baru saja aku berjalan beberapa langkah, saudara laki-laki Jules sudah memunculkan wajahnya. dia bersandar pada dinding di dekat kamar kami. Bersedekap, menatapku penuh tuntut. Kurasa dia cemas aku melukai kakaknya. “Maaf, aku merepotkanmu dengan Feyrin. Aku akan mengambilnya sekarang.” “Rin tak masalah, aku bisa menjaganya seumur hidup bila