Marvella POV Ketika aku bangun, Jouis ada di samping aku. Dia memeluk putri kami, menyerahkannya padaku. Kecil dan mungil, kulitnya begitu pucat, sangat kontras dengan bola mata segelap malam, mata yang cantik dan besar, dengan rambut lebat yang juga berwarna gelap. Indah seperti boneka porselin. “Yey! Miniatur Jouis! Proses cetak aku berhasil!!” aku kegirangan, menjerit bahagia saat Vivi masuk ke kamar aku. “Ugh, sakit..” Lalu meringis memeluk perutku yang baru dijahit kemarin. “Ya ampun, Vella.. hati-hati,” Vivi mencoba perhatian, mengambil Feyrin dari gendongan aku saat Jouis membantu aku agar berbaring lagi. Brak! Tidak kayak adik aku yang satu ini, “Hei, Jalang. Minta Rin!” sudah masuk sambil membanting pintu, Feyrin direbut lagi. “Tidak boleh, kembalikan sini!” Aku tidak kasi