Marvella POV Setelah pertunangan kami, Jouis pindah ke rumah utama bersama dengan aku membuat Ayah mencak-mencak memprotes, namun diabaikan begitu saja oleh Tuan Sulvian. "Vian, kembalikan Marvella.." Rengek Ayah sambil tarik-tarik lengan Tuan Sulvian sementara aku, Bunda dan Jouis duduk di meja makan menonton kekonyolannya. "Tidak Marvis. Sudah pernah aku katakan bukan, kalau aku ambil kembali hak asuh Marvella. Sampai dia cukup umur, mereka berdua harus tinggal di sini." Balas Tuan Sulvian dingin, ia menarik tangannya kasar. "Tapi kan princess itu bukan anakmu! Dia anakku!" Seru Ayah lagi, "Ayolah Vian.." dilanjutkan dengan memeluk erat Tuan Sulvian. Sedangkan yang dipeluk mendorong wajah Ayah menjauh dengan ekspresi wajah kesal. "Cukup Marvis! Marvella itu sudah bukan milikmu! Anak