Eps 27. Minta Persetujuan

982 Kata

“Ashel!” Naifa membuka pintu dan menyembul masuk kamar. “Eh mm ya ya?” Ashel merapikan jilbab dan mendekati Naifa. Wajahnya terlihat malu-malu seakan-akan Naifa tahu kalau dia sedang jatuh cinta. “Ada yang nyariin, tuh.” “Siapa?” “Pak Fariz,” terang Naifa kemudian pergi. “Hah?” Ashel terkejut dan lututnya terantuk kaki meja begitu mendengar nama Fariz disebut. Akibat memindahakan posisi kaki dengan gerakan asal-asalan, lutut jadi korban. Nama Fariz membuat tubuhnya terasa jadi ringan. Setelah mengirim chat yang bunyinya aneh, sekarang Fariz datang ke rumah di jam yang tidak normal. Pria itu memang sudah tidak waras. Entah sudah berapa kali batin Ashel mengatakan Fariz tidak waras. Bukannya keluar, Ashel malah bolak-balik kayak setrikaan, dia berjalan menuju pintu dan kemudi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN