Bara memang bisa menyadari jika yang namanya hidup tak mungkin bisa lepas dari yang sebuah cobaan. Hanya saja ia tak tahu kapan tepatnya hal itu akan menghampiri hidupnya. Saat ini dia juga tak menyangka jika kebahagiaan dan cobaan yang Tuhan berikan datang di waktu yang hampir bersamaan. "Ra..., kamu saya tinggal dulu nggak apa-apa ya?" tanya Bara ketika Danira masih betah berada dalam dekapannya. Danira melepas belitan tangannya dari pinggang Bara. "Mau kemana emangnya malam-malam begini?" tanya Danira dengan wajah cemberut. Pasalnya ini sudah pukul sebelas malam. "Ada sesuatu yang harus saya selesaikan Ra." Jelas Bara berusaha memberi Danira pengertian. "Apa nggak bisa di tunda besok aja?" "Maaf sayang, nggak bisa." Danira menatap wajah Bara dengan raut cemberut, dia tidak ikhlas