55. Pulang

1352 Kata

Keesokan paginya akhirnya Danira berpamitan pada orang tuanya untuk ikut pulang bersama Bara, suaminya. Berpamitan untuk mendapatkan doa dan restu agar kehidupan rumah tangga yang ia jalani bersama Bara nanti bisa selalu bahagia tanpa satu halangan sedikitpun. Mereka merestuinya, melepas puteri satu-satunya mereka dengan airmata bahagia. Namun di sepanjang perjalanan bibir Danira tetap saja cemberut. "Udah si Ra, kamu kan bisa pulang kapan aja buat ketemu Zio. Nanti Mas carikan kamu sopir pribadi, biar kamu aman mau pergi kemana aja." Ya, alasan Danira cemberut adalah Zio, anak itu lebih memilih tetap tinggal di sana daripada ikut bersamanya. Padahal walaupun Ayahnya memang meminta Zio tetap tinggal di sana ia masih berharap Zio akan merengek padanya minta ikut. Tapi teenyata tidak, dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN