Seperti biasa, Hazanah menyiapkan perlengkapan kerja sang suami, dari setelan jas, tas kerja, sepatu dan lainnya. Meskipun, Rafiz tidak pernah memakai pakaian yang sudah di siapkan Hazanah, tapi Hazanah tidak berhenti menyiapkannya. Suara ketukan pintu kamar, membuat Hazanah bergegas membuka pintu. Hazanah melihat Jenab kini berdiri di depan pintu kamarnya. "Ada apa, Bi?" tanya Hazanah. "Maafkan saya, Bu. Karena saya ganggu pagi-pagi." "Iya. Gak apa-apa, saya sudah bangun kok sejak tadi, namun, ada apa?" "Ada tamu di bawah, Bu." "Tamu? Siapa yang datang pagi begini?" "Gak tahu, saya ga kenal juga." "Baiklah, Bibi bisa pergi." "Makasih, Bu, saya lanjut dulu menyiapkan sarapan." jawab Jenab. Sepeninggalan Jenab, Hazanah bergegas merapikan hijabnya dan turun melewati anak tangga, ia