Bab 38. Dosa Nikmat

1388 Kata

“Jangan dekat-dekat sama Sehan!” Sela langsung memberi warning ketika Sania mendekati sang putra yang masih tergolek lemah di brankar. Di sampingnya, Pram hanya menggeleng lemah. Ini adalah kelalaian keduanya, jadi kenapa masih saja bermusuhan. “Sudahlah, Sela. Ini bukan sepenuhnya kesalahan Sania,” ucap Pramono. Pria itu menoleh ke arah Sania. Ia melihat wanita itu masih pucat. Juga bekas infus yang dipasang oleh Saka. Pram merasa iba karena Sania benar-benar sedang tidak enak badan sekarang. “Kamu sedang sakit. Kenapa datang ke sini, Sania?” tanya Pram. “Aku mau gantikan kalian jagain Sehan, Mas. Kalian pasti—” “Jagain? Terakhir kamu jagain Sehan dia jadi celaka. Jadi, jangan harap aku akan percaya lagi padamu,” sahut Sela. Sania menunduk. Ia menarik napas dalam dan membuangnya pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN