Hingga keduanya sampai di depan pintu kamar Angga saat itu. "Emb... mas Angga... gimana kalau aku panggil bibi aja? aku... aku hanya..." ucap Aara yang merasa sedikit takut saat itu. "Kenapa? kamu takut pada kakakmu sendiri? mana mungkin aku akan mencelakaimu sayang?" ucap Angga saat itu. Namun Aara tetap ingin menolaknya. "Dddr... drrrtt..." tiba-tiba ponsel Aara bergetar, tanda ada panggilan masuk disana atau semacamnya. Hingga Aara seketika itu merasa terselamatkan. "Maaf kak Angga, aku pergi dulu untuk mengangkat panggilan ya... nanti akan aku minta bibi untuk cek keseluruhan kamar kak Angga." Ucap Aara yang lalu pergi begitu saja. Ia lalu masuk kedalam kamarmya dan mengunci pintunya dari dalam. Aara seketika itu juga terduduk lemas di lantai dengan punggung yang bersandar daun pin