Prolog
"Aaaa!"
Duk ... duk ... duk ...
"Ada apa, Bun?"
Dara, Lula, dan Una telah berdiri di belakang sang ibu yang tampak berjongkok di depan pintu, menutupi atensi yang membuatnya berteriak menghebohkan satu isi rumah.
"Ada apa sih, Buna?! Pagi-pagi udah ribut aja!" gerutu Arjuna yang baru turun dari lantai dua.
Arjuna melangkah menuju empat orang perempuan yang masih berdiri di dekat pintu masuk rumah, lama-lama penasaran juga melihat apa penyebab mereka bertahan sepersekian detik di sana.
"Juna!" seru ibunya menatap tajam ke arah Arjuna.
Arjuna yang baru saja melangkah mendekat seketika menelan ludah gugup, melihat tatapan mematikan dari sang ibu. Apa salahnya? Tak mau tambah penasaran, Arjuna tetap melangkahkan kakinya menuju tempat Buna tanpa mengindahkan tatapan maut tersebut.
"Kamu hamilin cewek mana lagi hah?!"
"Maksud–"
Ucapan Arjuna terhenti ketika matanya mendapati seonggok bayi yang ibunya gendong, terdiam sejenak mencerna apa sebenarnya yang terjadi.
"Nih baca!" Lula menyerahkannya sepucuk surat bertuliskan tangan.
Arjuna termenung sejenak, membaca setiap tulisan yang tertera dalam selembar kertas itu. Selama Juna hidup tak ada sedikitpun pikiran ia akan memiliki seorang anak dengan cara seperti ini.
"Bukan anak Juna, Bun!" Entah mengapa kata itu yang keluar dari bibirnya.
"Ck! Orang itu ada tulisan kok! Gak usah ngelak!" bentak Dara kesal, adiknya tak mengakui bayi laki-laki yang tadi tergeletak di depan rumah mereka.
"Iya, lo kebanyakan tidur sama cewek makanya gak inget!" imbuh Aruna yang tau betul sifat ceroboh kembarannya.
"Makanya kalo mau s*x ingat kondom!" Ini Lula yang paling frontal.
"Parah sih lo! Gue aja baru mau nikah, bisa-bisa lo udah punya anak." Dara masih geram melihat adik bungsunya terbengong di tempat.
Beberapa waktu berlalu mereka masih berdiri ditempat, seolah menunggu Arjuna mengakui bayi itu sebagai darah dagingnya. Hingga seorang pria paruh baya keluar dari kamar, menatap heran ke arah mereka semua.
"Ada apa?" tanya Ayah, niatnya mau sarapan bersama tapi malah mendapati keadaan canggung di dalam rumah mereka.
"Arjuna punya anak, Yah!"
###