POV Intan " Au..." jeritku ketika ingin berdiri. Ada rasa perih di area sensitifku. Ku lihat dia masuk sambil mengulum senyum. Dia sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Ia mendekatiku sambil menyerahkan dasi ke tanganku dan mendekatkan lehernya ke arahku. Ku kerjakan kewajibanku memasang dasi itu dalam posisi duduk. " Istirahat saja dulu, pasti sakit karena semalam kamu minta diulangi beberapa kali " ucapnya dengan senyum mengembang. Ku eratkan ikatan dasi hingga mukanya memerah. " Sesak In " keluhnya. " Kenapa kita sampai melakukannya ? " intimidasiku. Ku raih krah bajunya dengan kedua tanganku dan menatapnya tajam. " Kamu yang minta sayaaaang " ucapnya sambil mengecup bibirku singkat. Aku ingat bagaimana semalam aku begitu agresif gara gara air yang ku minum di dapur. Aku tak bisa