Love Declaration

1049 Kata
Author pov Aleah melangkahkan kakinya perlahan menuju Luc yang sudah mendudukan diri karena tahu tinggi badannya akan merusak atap kamar, ekornya bergerak ke kanan dan kiri menunggu mate-nya datang menghampiri. Dan entah Aleah dapat keberanian darimana hingga ia tanpa ragu berdiri begitu dekat dengan serigala yang sangat besar, serigala yang pertama kali ia lihat secara langsung dalam hidupnya. Jantungnya berdebar kencang, ia tahu ini bukan perasaan takut. Tangannya terulur ingin menyentuh bulu putih bagian leher yang tampak sangat lembut itu. Mata berwarna kuning cemerlang itu menatapnya dengan sangat menggemaskan, seolah meminta untuk dimanja. Tepat saat Aleah mengusapkan tangannya diantara bulu-bulu itu, mata yang tampak tajam dan menusuk itu terpejam seakan menikmati apa yang Aleah berikan. Lalu tanpa sungkan mendekatkan dirinya pada Aleah, melupakan bobot tubuhnya yang besar sehingga membuat Aleah jatuh kebelakang dengan Luc yang masih setia memanjakan diri. Aleah meringis pelan merasakan bokongnya sakit terkantuk lantai, tapi melihat Luc begitu senang rasa sakit yang tak seberapa itu hilang begitu saja. Yang ada saat ini adalah rasa hangat dan berat yang melingkupi tubuh Aleah hingga ia sedikit merasa sesak nafas. "Luc, aku tidak bisa bernafas jika begini." Ringisan kecil itu terdengar jelas oleh Luc, sehingga serigala besar itu menjauhkan dirinya sedikit. Tampak binar khawatir dimata itu sekali lagi berhasil menyentuh hati Aleah. "Sepertinya yang dikatakan oleh Cleon benar, kau mencintaiku." Kepala Luc mengangguk sekali seakan membenarkan, lalu mendekatkan moncongnya kearah leher Aleah. Tak mempermasalahkannya, Aleah malah mengusap rahang kuat Luc. "Senang bertemu denganmu Luc." Mungkin sekitar sepuluh menit mereka masih dalam posisi yang sama, hingga tiba-tiba Luc kembali menjauhkan diri lebih jauh dari sebelumnya. Hal yang tak masuk akal kembali terjadi tepat didepan mata Aleah, tubuh besar seekor serigala berubah menjadi seorang manusia dewasa yang tak berpakaian sama sekali. Dengan wajah merona malu Aleah membalikkan tubuhnya, berusaha menghindari Cleon yang tak nampak malu sama sekali dengan penampilannya yang polos. "Bagaimana menurutmu? Apa Luc menggemaskan?" Bukannya segera pergi dan berpakaian, Cleon malah mendekati Aleah dengan memeluknya dari belakang. Wajah Aleah yang sudah merona makin menjadi ketika merasakan yang lain menempel dibelakangnya. Dengan keadaan seperti ini, Cleon menanyakan sesuatu yang tak masuk akal padanya. Jika dipikirkan orang macam apa yang akan menyebut seekor serigala besar dengan mata yang tajam juga gigi yang mengerikan seperti itu disebut menggemaskan? mungkin hanya Aleah orangnya. Tak dipungkiri Aleah tersentuh dengan sikap manja Luc dalam pertemuan pertamaan mereka, itu adalah hal lucu juga mendebarkan bagi Aleah. Tidak fokus Aleah hanya mengangguk saja tanpa mengeluarkan satukata pun. "Katakanlah sesuatu, jangan terdiam dan mengangguk seperti ini." Cleon berusaha untuk menatap wajah Aleah, tetapi Aleah terus saja mengelak. "Pakailah pakaianmu lebih dulu." Cleon seakan teringat dengan keadaannya, ia menyeringai kecil. Astaga ternyata istrinya ini malu, padahal sebenarnya Aleah tidak perlu begitu karena sudah pernah melihatnya full naked. Tetapi bukannya cepat pergi, Cleon malah semakin merapatkan tubuhnya pada Aleah memeluk istrinya erat. "Sayang, untuk apa malu. Aku milikmu, lagipula kau sudah pernah melihat ini sebelumnya. Seumur hidupmu selamanya kau akan terus melihat ku begini." Ucapan v****r Cleon membuat Aleah semakin malu. Ya ampun, suaminya ini mengapa begitu kelewatan dan tidak membiarkan Aleah bernafas dengan benar sedikit. Aleah benar-benar merasa malu sekarang bukan hanya wajahnya yang memerah tubuhnya pun sudah mulai terasa panas. "Sayangku, kumohon jangan pernah tinggalkan aku. Aku hanya hidup untukmu, aku sangat mencintaimu hingga rasanya ingin mati." Tubuh Aleah terasa diputar, hingga ia dapat menatap langsung kedua bola mata suaminya yang selalu bisa membuat hati wanita tak berpengalaman dalam hal cinta sepertinya luluh seketika. "Tak peduli kamu sudah bosan untuk mendengarnya, aku akan terus mengatakannya. Tetapi Aleah, aku sangat mencintaimu." Wajah Cleon yang menampakkan ekspresi lembut itu sangat berhasil membuat jantung Aleah berdetak heboh. Wanita muda itu bahkan lupa dengan keadaan Cleon yang masih tanpa pakaian. Suaminya itu sangat berhasil membuat Aleah jatuh hati berkali-kali. "Aku dan Luc, kami mencintaimu sama besarnya." Aleah menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, dicintai seperti ini oleh seseorang yang bukan keluarganya. Jantungnya terus memburu berdebar. Dengan suara yang teramat kecil ia membalas ucapan manis Cleon. "Aku juga menyukai Luc." Cleon tentu mendengar dengan jelas apa yang dikatakan istrinya karena pendengarannya yang tajam. Tapi ia merasa kurang puas dan ingin mendengar lagi apa yang dikatakan oleh Aleah. "Katakan sekali sayang, katakan dengan jelas. Luc pasti sangat senang sekali." Cleon secara lembut berusaha untuk menurunkan tangan Aleah yang menutupi wajah cantiknya. Hingga tatapan mereka bertemu. "Katakan sekali lagi." "Aku menyukainya, Luc sangat menggemaskan." "Bagaimana denganku?" Mata Aleah terbelalak, ia tak menyangka Cleon secara blak-blakan bertanya. Wajah wanita muda itu pun ikut merona karena malu. Bisa-bisanya suaminya bertanya begitu setelah semua yang sudah mereka lakukan. "Apa ada alasan untukku untuk tidak mencintaimu? Kamu sudah menerima dan mencintai aku yang banyak kekurangan ini. Rasanya kurang ajar jika tidak mencintaimu yang tampan dan sempurna." Aleah mengamit ujung bajunya saat berkata demikian. Aleah sudah mau tinggal dan menikah dengan Cleon, tentu saja ia mencintai pria itu. "Kenapa berbelit-belit? Aku hanya ingin mendengar apa kau mencintaiku atau tidak. Lagipula tidak ada yang sempurna didunia ini sayang, aku punya kekurangan dan hanya bisa dilengkapi olehmu." Tangan Cleon tergerak menaikkan wajah Aleah agar mata mereka kembali beradu tatap. "Tatap mataku saat bicara. Aku ingin melihat kesungguhanmu." Aleah mengigit bibirnya pelan, ia malu sekali. "Jangan menggigitnya sayang, nanti terluka." "A- aku, aku mencintaimu Cleon." "Aku juga. Aku lebih mencintaimu." Bibir mereka pun bertemu, sebelum akhirnya Cleon melepaskannya. Mengusap pipi istrinya yang lembut. "Disini semua orang sama sepertiku, mereka adalah werewolf. Penjaga, pelayan dan semuanya. Seluruh anggota keluargaku juga begitu." Aleah cukup syok mendengar hal itu, ia kira hanya Cleon sendiri. Sungguh, mereka semua seperti manusia biasa. "Kecuali suami Clare. Pria itu adalah Raja Vampire." "Astaga." Aleah kembali menutup mulutnya. Pantas saja suami Clare tampak aneh begitupun anak-anak wanita itu. "Ternyata didunia nyata ini ada Vampire juga?" "Selain Werewolf, tentu ada Vampire, Elf, Mermaid dan makhluk immortal lainnya. Nah sekarang lebih baik kita tidur atau melakukan hal menyenangkan lainnya." "Hal menyenangkan? Dimalam hari begini?" Cleon mengangguk semangat dan memunculkan senyumannya yang Aleah tahu betul maksudnya. "Cleon..." "Ayo sayang, sekarang aku masih belum pakai baju jadi sekalian saja." Aleah memukul bahu suaminya itu pelan, merasa kesal sedikit dan selebihnya malu sekali. Malu tapi mau yang membuat Cleon gemas setengah mati. Vote and Comment guys!!! TheHalfsoul❤
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN