Tekanan jemari Aiyaz pada tengkuknya, membuat Caca terus bertahan. Napasnya semakin memburu saat ia merasakan cairan lain menyelinap masuk lewat sela bibirnya. “M-Mass … eunghhmphtt …” Siapa pria yang bisa tahan dari erangan wanita yang tengah ia kuasai? Jawabannya adalah tidak ada. Pria normal manapun akan tetap bersikeras melakukannya, menghabiskan sisa energinya hanya untuk melanjutkan kesenangan demi pencapaian hasrat. Salah satunya termasuk dia. Waktu dan ruangan kerja yang sama. Bahkan selalu bertatapan muka setiap hari, setiap pagi, setiap petang. Semua kegiatan hampir dilakukan di waktu yang tidak berbeda membuat Aiyaz terpikat lebih jauh oleh sosok Cempaka Candramaya. Keluguan dan kepolosan Caca dibalik sikap mandirinya membuat