Di dalam mobil Fiona terus menangis sesenggukkan. Ia takut. Berada di mobil bersama dengan empat penculik. Ia tak bisa kabur. Ia hanya bisa pasrah saat ini dengan dua tangan terikat kuat. “Hiskkk ... hiskk apa yang kalian inginkan ... hiskkk kenapa kalian lakukan ini padaku ... hiskk aku hanyalah anak sekolahan yang tak tahu apa-apa ... hsikkk ...”
“DIAM! JANGAN BERISIK!” Bentak salah satu penculik. Akhirnya Fiona pun diam walau air matanya tak pernah berhenti mengalir di wajahnya.
Tak lama kemudian, Mobil yang merakI naiki berhenti pada sebuah bangunan tua yang kosong. “CEPAT KELUAR!” dengan perasaan takut Fiona keluar. Tubuhnya masih saja gemetar sejak ia berada di mobil.
Dua lelaki penculik menyeret tubuh gadis itu dengan kasar masuk
