Ketahuan

1316 Kata

Pagi-pagi sekali kulihat Icha sudah rapi dengan kemeja putih serta rok span warna hitam, khas orang melamar kerja. "Mas, aku sudah pasti diterima kan?" tanya Icha disela-sela sarapannya. "Belum tentu, aku hanya merekomendasikan saja, peluang diterima atau tidak itu atas usahamu sendiri. Makanya saat diwawancarai nanti, kamu harus jawab yang sopan dan bener, jangan slengek'an," sahut Mas Azzam. "Dah tenang aja Cha, kamu kan lulusan sarjana. Pasti diterima deh," ibu ikut menimpali. Aku hanya diam memperhatikan mereka bicara. "Ya sudah Bu, aku berangkat ke kantor dulu," pamit Mas Azzam sembari mencium punggung tangan ibunya. "Aku juga pamit ya budhe, doakan biar sukses ya budhe," timpal Icha. "Iya-iya dah sana berangkat," sahut ibu mertuaku itu. "Sayang, mas berangkat ke kantor dulu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN