“Pulang-pulang kenapa mukanya ditekuk begitu? Kesel sama siapa tuh?” Bianca sontak menoleh, begitu sebuah pertanyaan baru saja dilayangkan oleh sang kakak. Dengan raut wajah tertekuk kesal, Bianca lantas menjawab, “Gimana nggak kesel kalau ketemunya sama perempuan bermuka dua? Mana punya keahlian sebagai perebut pula. Kesel banget aku, Kak.” “Bentar deh, siapa maksud kamu Bi? Perempuan mana yang bikin kamu kesel? Coba kasih tahu ke aku. Jarang banget kamu menggebu-gebu begini kalau lagi kesel.” “Renata.” jawab Bianca, masih tetap mempertahankan ekspresi wajahnya yang super kesal. “Dia orang yang bikin aku kesel hari ini, Kak. Perempuan itu benar-benar punya keahlian sebagai seorang perebut deh, Kak. Masa ya, dia main ambil gitu aja cushion yang aku mau? Padahal aku duluan yang ada di