36. Malam Badai

1040 Kata

Hujan turun begitu deras sore itu. Reyhan berteduh di dekat kanopi parkiran karena sepertinya, hujan takkan reda dalam waktu singkat. Seharian ini dia mengikuti pelatihan bahasa untuk beasiswa yang diambilnya. Reyhan memegang dinding saat kepalanya terasa pusing dan keseimbangannya hampir ambruk. Dia begitu giat belajar demi menempuh beasiswa. Pun belakangan ini dia stress terkait tekanan kisah cintanya. "Pusing banget," gumamnya. Pandangan kaburnya menatap langit yang gelap dan deras menurunkan hujan. "Ini gimana, ya? Kayaknya nggak ada tanda-tanda bakal cepat reda. Apa aku pulang sekarang aja, ya?" Kling! Pesan masuk muncul di ponsel-nya. Dari Luna. [Kak Rey, jagain Kak Win di rumah, ya! Aku nginap di rumah temen. Om dan Tante juga pergi. Baik-baik, ya! Jangan nakal! Kak Rey cuma m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN