Hari sudah semakin sore. Windy membiarkan alunan sendu mengalun lewat ponsel-nya sambil melihat Chandra berlatih di lapangan basket bersama rekan-rekannya. Menjadi kekasih yang baik adalah hal yang ingin dilakukan Windy saat ini. 'Aku harus ngelupain kamu, Reyhan. Aku harus hargai keputusan kamu untuk ninggalin aku. Mungkin ini jawaban dari Tuhan untuk nyadarin kita kalau memang ini akhir dari perjalanan cinta kita. Windy dan Reyhan, nama itu nggak akan bisa bersanding selamanya,' bisik batin Windy. "Sayang!" teriak Chandra. Windy mengangkat pandangannya dan mendekati lapangan, Chandra tersenyum menyambut binar ceria Windy untuknya. "Kenapa?" tanya Windy. "Bisa tolong ambilkan tasku di kelas? Sebentar lagi latihan selesai." Windy tersenyum, menghapus sejenak tetesan keringat di dahi