Cia berdehem, lalu maraih bahu Geraldo agar bisa menarik tubuhnya berdiri kembali. Dokter muda itu kemudian melangkah ke samping. Menjauh dari Geraldo. Geraldo tersenyum sementara Rion yang berdiri di antara keduanya, masih mendongak. Anak itu menatap sang papa, lalu wanita yang ia anggap sebagai pengasuhnya tersebut secara bergantian. “Tidak jadi ciuman?” tanya Rion dengan kedua alis yang sudah menukik. Sementara Cia langsung mendelik. “Siapa yang mau ciuman?” “Tadi … papa sama Nanny sudah mau ciuman kalau tidak ada Rion.” Cia berdecak lalu melangkah menjauh. “Nanny mau ke mana? Nanny kalah kalau pergi.” Rion berderap mengikuti Cia. Anak itu berlari mengejar wanita di depannya yang melangkah dengan lebar-lebar. Sementara Geraldo mengambil kembali bola basket dan mendribelnya. Suara