21

1347 Kata

Fahri masih saja membuntuti kemanapun Naja pergi. Sampai risih Naja di buatnya. Mending kolo Masnya ngebantuin, ini mah kaga ngerecokin mulu. “Mas apaan sih? Ngintilin Naja terus, risih tau nggak!” Naja menatap sengit lelaki yang masih setia di belakangnya. “Bon, lu kan belum maafin gua.” Lelaki itu menatap Naja penuh memohon. “Sejak kapan Mas Fahri peduli? Perasaan kalo punya salah nggak pernya sadar.” “Maafin gua ya? Nanti gua aja ke acara keluarganya Mesya deh.” Gadis itu menghentikan langkahnya menatap Fahri dengan alis mata yang memincing. Sudah ia duga pasti Fahri aka nada maksud tertentu sedari tadi merayunya.  “Nggak minat Mas. mending rebahan di kamar.” “Loh, kok lu gitu sih Bon, mau ya ikut gua?” Fahri memohon-mohon dengan wajah yang memelas. Naja yang melihat ekspresi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN