Setelah sampai di apartemen Fahri lebih memilih untuk beristirahat di kamarnya. sedangkan Naja tetap saja pada pekerjaanya yaitu membersihkan apartemen. Baru saja di tinggal selama satu hari satu malam sudah berantakan dan berdebu. Naja ingin sekali melempar sesuatu ke arah Fahri yang sedang memejamkan mata dengan damainya seperti tidak ada tanggunan dosa sama sekali. selama menyapu, mulut Naja tak henti-hentinya berkomat-kamit, menyumpah serapahi Fahri. Setelah selesai membersihkan apartemen, Naja beralih ke dapur untuk memasak makan siang. Di dalam kulkas hanya ada kangkung, ikan asin. mau tak mau Naja harus memasak menu kangkung lagi hari ini. “Bodo amatlah, kalo mas Fahri nggak mau makan, biarin aja beli sendiri di luar.” Naja mulai bergelut dengan bahan-bahan dapur. keringatnya be