27

1347 Kata

Naja merebahkan dirinya lalu di susul dengan Fahri. napas keduanya ngos-ngosan. Naja mentap langit-langit gazebo begitu pun dengan Fahri. keduanya saling diam dan cukup lama. “Mas, kira-kira nanti adik kita laki-laki atau perempuan ya?” “Laki-laki.” Jawab Fahri semangat. Naja nampak tak terima, “Kok laki-laki sih? nanti kalo narsisnya ngikut mas gimana? Pokonya perempuan.” “Enggak! Nanti kalo perempuan rempongnya kaya lu giaman? Ogah gua! Udah cukup lu dan mama yang rempong.” “Enggak! Pokonya Naja maunya perempuan. Nanti bisa Naja dandanin yang cantik.” “Halah, lunya aja nggak bisa dandan, pake gaya-gayaan mau dandanin bocah.” “Loh, Naja sadar kok nggak bisa dandan, tapi buakan berarti nggak bisa dandanin bocah loh mas.” “Iya gua yakin lu bisa, tapi gua nggak yakin sama hasil akhi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN