Uly menatap bimbang Dewa yang sudah duduk di atas motor besarnya, bersiap mengantar wanita itu pergi bekerja. "Ayo, Ly, buruan ntar telat," ucapnya. "I--iya, tapi ... kamu yakin bawa motor gini, rok aku gimana?" tanyanya pelan. Dewa berdecak. "Enak naik motor, nggak kena macet. Lagian kamu ngapain pake rok pendek gitu? Ganti celana sana!" titahnya. Uly melihat ke bagian bawah tubuhnya. Rok selutut yang dipakainya sungguh sudah amat sopan, tak terlalu pendek ataupun ketat. Tapi, akan sangat tidak nyaman jika ia harus menaiki motor besar pria itu. "Nggak pendek banget," sangkal wanita itu. "Pendek, dan aku nggak suka. Ganti!" sahut Dewa tegas. Uly menghembuskan napas panjang sebelum kembali memasuki rumah untuk menuruti perkataan suami berondongnya itu. Tak lama, wanita itu kembali d