Pagi-pagi sekali Luke dan Udon melanjutkan perjalanan. Udon berjalan di depannya, sesekali ia berjalan mundur ketika bicara. Luke yang merasa curiga segera menghentikan langkah. Tatapannya meneliti setiap jalan yang ia lalui. “Kenapa kita kembali ke tempat yang tadi?” tanya Luke membuat Udon menatap sekitar. “Itu hanya perasaanmu saja. Aku yakin di sini jalannya.” Udon berjalan mendahului, sedangkan Luke tetap diam di tempat. Suara Udon masih bisa Luke dengar. Semakin lama semakin kecil, tetapi setelah beberapa saat suara keledai itu kembali jelas. “Wow, Luke kau hebat, kenapa kau sudah ada di sini? Aku tidak melihatmu mendahului,” kata Udon dengan mata berbinar penuh kekaguman. Luke memutar bola matanya karena kelakuan Udon. Beruntung ia menyadarinya sehingga Luke tidak membuang ten