Byur… Air membasahi sekujur tubuh Luke. Ia terbangun dari pingsannya. Suara riuh terdengar dari pendengarannya yang tajam. Luke merasakan tubuhnya tidak bisa bergerak. Kepalanya menggeleng untuk menghilangkan air yang menetes melalui rambutnya. “Hei, kau sadar. Aku senang kau tidak mati. Apa kau bisa melihatku?” teriak Udon. Luke yang belum sadar sempurna hanya mengerjapkan matanya. Kepalanya terangkat menatap Udon terikat pada sebuah kayu panjang. Keempat kakinya diikat di atas sementara tubuhnya menggelantung seakan siap untuk dipanggang. Tunggu… dipanggang? “Apa yang terjadi?” tanya Luke. Ia menatap sekitar. Banyak orang yang sibuk dengan pekerjaan mereka. Para wanita sedang menyalakan api. Di atas bara api terdapat panci besar untuk memasak. Para pria sedang mengasah pisau dan juga