Kenzee duduk termenung di atas batu berukuran sedang. Langit senja yang menenangkan membuat perasaannya lebih nyaman. Udon mengedarkan pandangannya mencari Kenzee.Ia pun mendekat saat melihat wanita itu duduk sendiri.
“Aku mencarimu ke mana-mana ternyata kau di sini,” kata Udon. Kenzee tidak menjawabnya, ia masih diam tanpa menatap Udon.
“Aku tahu kau sedang sedih, tetapi yakinlah Luke punya alasan bersikap seperti itu,” lanjutnya. Kenzee masih bungkam membuat Udon menghela napas. Ia merasa tidak berguna saat ini. Kenzee dan Luke sedang bertengkar, tapi Udon tidak bisa menengahinya.
“Baiklah aku tahu kehadiranku tidak berarti apapun. Aku harap kau tidak terlalu sedih memikirkan Luke.” Udon menatap Kenzee sejenak sebelum beranjak.
“Udon,” panggil Kenzee. Keledai langsung menghampiri
