47. CEMBURU MENGURAS CUCIAN

2246 Kata

"Ini semua gara-gara Airin!!!" Sakina mengumpat keras. Hatinya sakit sekali menerima kenyataan yang sedang terjadi pada keluarganya saat ini. Mau 1000 kali Athar berusaha menenangkan, tetap saja kemarahan dan kekesalan yang sudah membumbung tinggi tidak bisa ia padamkan begitu saja. "Sabar, Ma. Anggap aja ini konsekuensi yang harus kita tanggung." Sakina tidak terima. Menoleh, ia lempar tatapan tajam kepada sang putra. Kenapa juga Athar ini tidak paham apa yang jadi kemauannya. "Kamu suruh Mama sabar? Setelah foya-foya, hambur uang untuk perempuan nggak berguna macam Nonie? Dan akhirnya apa? Kamu terlilit hutang dan malah jual rumah peninggalan mendiang papa?" Athar mendesah lelah. Hampir setiap hari mereka berdebat hal yang selalu sama. Walau pada akhirnya berhasil melunasi seluruh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN