Terhitung sudah satu bulan, Berlyn menempati brankar, di saat Bona pulih dan bergerak aktif kembali, wanita itu justru dibuat lemah oleh sahabatnya yang tak kunjung sadar.
"Kau sedang apa di sana? Apa dunia fantasimu lebih indah dari dunia nyata? Berlyn, ayolah bangun, jangan kau susul nenek dan paman dulu. Aku pasti seperti manusia sebatang kara nanti."
Ketakutan terbesar seorang teman adalah saat dia menikah atau memisahkan diri untuk kehidupan masing-masing. Namun, bagaimana gambaran untuk dia yang memilik sahabat, di saat ini nyawanya sedang di ambang kematian?
Jika mengingat hal itu, ia selalu merutuki dirinya.
Sementara pasien tersebut masih nyaman terpejam. Seolah kehidupan di bawah alam sadar, lebih menyenangkan. Bona sudah menekankan dirinya untuk tidak lagi menentang Berlyn,
