Tak! "Ahhsh!" Satu gelas penuh, kandas ditenggak Berlyn. Kini ia tengah menetralkan degup jantungnya. Sungguh setelah ini mungkin ia akan dihantui oleh perasaan bersalahnya. "Huh ...." Helaan napas terakhir yang terdengar, mampu mengundang Bona yang baru saja selesai menidurkan Bella. Bona kaget, sempat memundurkan diri saat melihat tas milik Berlyn berlumuran darah. Bukan hanya itu, tangannya juga terlihat merah seluruhnya. Bau anyir pun menyerbak. "Berlyn apa yang baru saja kau lakukan!" ucap Bona terlihat takut-takut. "Siapa yang kau bunuh?" "Aku membunuh Darte!" Satu langkah lagi dia memundurkan diri, Bona hampir terpentok dinding. Tangannya bekerja menutup mulut. Keterkejutannya begitu luar biasa terlihat. "Kau sungguh?" Berlyn menunduk, berpikir tentang kesalahannya, dan ke