Bab 19

1743 Kata

Riana berdiri di belakang pintu kamarnya sambil memegang dadanya yang berdegup kencang saat ini. Ia sudah mengenakan pakaian rapi dan sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampus dari tiga puluh menit yang lalu. Namun begitu akan keluar dari kamarnya rasa gugup membuatnya terus ragu untuk keluar kamar. Riana menarik nafas kemudian menghembuskan perlahan untuk menormalkan detak jantungnya. Ia berusaha untuk menenangkan diri sebelum bertemu dengan Rangga. Jika mengingat kejadian semalam, dirinya menjadi begitu malu bertemu pria itu. "Bisa yuk Nana, jangan malu," gumamnya untuk meyakinkan diri sendiri. Riana kemarin menarik nafas panjang sebelum membuka pintu kamarnya. Setelah merasa sudah cukup tenang, barulah Riana meraih gagang pintu dan membukanya. "Riana, udah bangun?" sapa Stella be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN