"Pergi, jangan pedulikan aku! Anda juga sama dengan Rangga. Aku juga punya perasaan, kenapa bisa aku dipermainkan seperti ini," teriak Bella.
Saat itu Bella mencoba lompat dari atas jembatan tapi saat dia lompat, Jonathan berhasil lari dan mendapatkan tubuhnya. Ketika itu keseimbangan Jonathan tidak bisa menahan bebas Bella. Dia ikut terjatuh bersama Bella ke air sungai.
Byur ..
Dua orang jatuh bersamaan ke sungai besar yang di tengah kota. Jonathan yang terjatuh ke sungai untungnya dia pandai berenang. Dia mencari Bella sambil memejamkan mata, sembari melihat sedikit di dalam air. Dia ke menemukan tubuh Bella, gadis cantik ini tidak bisa berenang di kedalaman air yang dalam.
'Aku harus membawa gadis ini ke atas. Jika tidak, besok akan muncul berita menantu baru keluarga Abimana mati bunuh diri di sungai besar ini' Jonathan berusaha keras agar bisa naik ke tepi sungai.
Dia melihat tepi sungai dan tidak jauh di sana ada sebuah warung juga tempat tinggal penduduk. Jonathan berhasil membawa Bella yang sudah kehabisan nafas menepi ke tepi sungai. Pria ini langsung pingsan, sesaat dia sudah sampai tepi sungai.
Beberapa menit kemudian, ada seorang warga yang akan memancing. Kejadian itu sekitar jam 4 sore dan satu orang warga itu langsung berteriak memanggil beberapa pernah yang tidak jauh dari lokasi ditemukan dua orang yang pingsan di tepi sungai.
"Tolong! Ada dua orang yang pingsan, sepertinya habis tenggelam," teriak orang tersebut.
Di sana ada warung kecil yang tidak jauh dari tepi sungai, beberapa orang di sana langsung berlari ke arah suara yang meminta tolong. Setelah itu mereka berdua dibawa ke rumah sakit dengan mohon pick up milik salah satu warga yang rumahnya tidak jauh dari tepi sungai. Jonathan dan Bella dilarikan ke rumah sakit, untungnya mereka berdua nyawanya masih bisa tertolong.
Dokter sudah menangani dua orang tersebut, tapi Dokter kaget kalau dia melihat ternyata donatur rumah sakit tempatnya bekerja yang harus dia selamatkan. Jonathan sudah sadar, ketika dokter sudah memberikan pertolongan dan perawan untuknya.
"Ada dimana ini? Menantuku dimana?" tanya Jonathan saat membuka kedua matanya.
"Tuan Joe, maaf Anda sekarang di rumah sakit. Anda ditemukan pingsan bersama menantu Anda di tepi sungai tadi sore," jawab Dokter.
"Dokter, aku minta tolong ke kamu sekarang! Tolong antarkan aku ke tempat menantuku berada. Jika dia kenapa-kenapa Papa bisa membunuhku," pintanya.
Dokter dengan cepat mengiyakan permintaan Jonathan, sehingga dia duduk di kursi roda dan diantarkan dokter ke ruangan inap Bella. Bella sudah sadar dan dia tidak meninggal, dia takut karena kenapa bisa tadi sore dia memutuskan bunuh diri.
'Apa yang aku lakukan? kenapa aku bodoh sekali? Aku hampir mati karena kebodohanku'
Ketika Bella membatin akan tingkahnya yang bodoh, Jonathan masuk ke kamar inap menaikki kursi roda yang didorong dokter. Bella kaget karena Jonathan berad di kursi roda.
"Heh, gadis bodoh! Untung kita tidak mati di sungai itu. Dokter, aku harap kamu bisa menjaga rapih aku dan Bella yang ditemukan di tepi sungai. Bagi warga atau orang yang tahu kuah menyelamatkan aku, ketika aku sudah ke luar dari rumah sakit, aku akan beri hadiah." Dia menjawab Bella sambil mengatakan pada dokter untuk merahasiakan semua kejadian ini.
"Tolong, biarkan aku sendiri. Tolong, kalian pergi dari sini." Bella menangis saat melihat Jonathan dan dokter yang menemuinya.
"Dokter, kamu ke luar dulu. Aku akan bicara berdua sama dia, menantuku yang bodoh ini harus diberikan pelajaran." Jonathan meminta dokter ke luar dari kamar inap Bella tapi sekarang dia mendekat ke arah Bella dengan kursi roda canggil yang bisa berjalan dan berhenti ketika dia menekan remote control.
"Pergi kamu." Bella berkata sinis sambil membelakangi Jonathan.
Sang Papa mertua saat itu juga dia mengatakan sesuatu yang membuat Bella kaget sampai melotot padahal dia sakit sekarang.
"Jadikan wanita simpananku, jangan pikirkan Rangga. Aku akan bantu hidup kamu semuanya dan aku buat kamu dari perkataan kasar juga bullyan dari putraku. Apa kamu mau, Bella? Jawab aku!'
"Apa? Wanita simpanan Daddynya suamiku sendiri. Apa kamu gila? Yang terhormat Tuan Jonathan, apa maksud Anda?" Bella mulutnya terbuka karena kaget.
"Ya, aku akan memberi kamu uang dan kenikmatan yang tidak akan diberikan putraku. Saat waktunya tiba, aku akan bantu cerai dengannya," tuturnya dengan menaikkan sedikit alisnya dan tangannya yang satunya memegang tangan Bella.
"Kamu tidak boleh seperti ini. Aku menanti istri putr kamu, kenapa kamu tidak tahu malu? Kenapa bisa kamu malu aku jadi wanita simpanan kamu," jawab Bella.
"Sayang, aku begitu khawatir kamu bertindak nekat. Aku akan melindungi kamu dan akan membantu kamu agar tidak disia-siakam oleh putraku." pria ini langsung mendekat ke arah Bella, dia mencium pipi gadis cantik yang wajahnya pucat karena tadi bunuh diri msuk sungai.
Untungnya dia selamat dan tidak memerlukan biaya medis banyak dan tidak sampai koma. Jonathan tidak tahu kenapa dia merasa takut kehilangan Bella tapi dia tidak mampu mengucapkan. Ya sepertinya pria ini sudah mulai jatuh cinta pada menantunya sendiri.
"Tolong, hilangkan pikiran gila kamu. Kalau bisa bantu aku bercerai dengan putra kamu. Itu akan menjadi bantuan yang besar untukku," ungkapnya.
"Aku akan bantu kamu sampai cerao. Jadilah wanita simpabanaku, maka setelah itu aku akan bantu urus perceraian ku bersama Rangga."
Saat itu juga, seorang pria dan wanita masuk ke dalam ruangan inap Bella. Dia melihat ada seorang seorang wanita cantik yang ikut masuk bersama suaminya. Jonathan pamit pergi ke luar karena dia harus mengurus sesuatu hal sebentar. Ini kesempatan bagi dua orang ini untuk melancarkan niat jahatnya pada Bella.
"Bella, kamu belum meninggal? Hebat sekali nyawa kamu seperti kucing ada 7 nyawa. Kamu hanya orang biasa saja, jalang miskin harusnya cepat mati," hardik Rangga yang menghina Bella yang akan bunuh diri.
"Pergi kamu! Dasar suami tidak punya perasaan. Kenapa kamu sangat bahagia karena aku bodoh ya? Aku bunuh diri karena kamu selingkuh bersama wanita jalang itu." Bella mengakui kalau dirinya bodoh.
"Apa maksud kamu, dia wanita Jalang? Dia itu gadis yang aku sayang. Kamu hanya jalang miskin yang tidak bisa sebanding dengannya." Rangga marah lalu dia menampar Bella yang keadaan wajahnya masih pucat.
Plak..
Tamparan mendarat ke pipi Rangga. Seorang pria datang, dia mendengarkan semua perkataan Rangga. Dia mendengarkan perkataan itu dari luar ruangan inap.