Part 22- Rencana Pernikahan

1032 Kata

    Melodi cinta berirama, mengalun syahdu di setiap napas yang berhembus. Gegap gempita rasa yang semakin melalang buama di setiap penjuru kota. Pagi nan indah membaur dengan kicauan burung berterbangan ke sana-kemari. Rana yang telah membuka matanya meninggalkan malam yang telah menemaninya dalam tidur panjang. Dilihatnya seisi rumah, si Mbah sudah tidak ada di dapur. Hanya ada sepiring bubur dan juga teh hangat tersaji untuk Rana. Disantapnya segera sebelum dia membersihkan badan dan bergegas untuk bekerja.      Rana mengunyah makanan dengan sedikit melamun. Dia mengingat akan mimpinya tadi malam. Dua kali nenek berambut putih itu hadir menemuinya. Mengajukan permintaan untuk dipenuhi Rana. Dia pun menyetujui akan hal itu. Rana memutar otak untuk mencari buka tujuh rupa sebagai permint

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN