Hari ini adalah hari Sabtu malam minggu. Hari di mana aku dan Mas Natan akan kencan bersama Sudah sejak dari tadi pagi aku jadi gugup gak jelas seperti ini. Sejak dari tadi pagi pula Mas Tian rajin banget mengingatkanku mengenai double date kami. Astaga, aku gak bakalan kebayang bagaimana kencan kami nanti. “Mas Tian pokoknya gak boleh aneh-aneh kalo nanti ketemu Mas Natan,” kataku memperingatkan Mas Tian. “Iya,” jawabnya santai. “Awas aja kalo mas Tian macem-macem, beneran aku musuhin mas Tian seumur hidup!” “s***s amat sama mas sendiri,” cibir Mas Tian seraya melirikku. Ya habis, Mas Tian gitu. Tega. Aku melirik jam yang berada di pergelangan tanganku. Sudah hampir setengah tujuh. Tapi mas Natan kok belum sampai, ya? “Mana Natan? Kok jam segini belum sampai?” tanya Mas Tian yan