Rencana Bibi Susi 1

1222 Kata

Kiara menatap bayangannya di depan cermin. Tidak ada yang salah dengannya, tapi standartnya terlalu biasa. Ia pikir kalau dibandingkan dengan Vanya, fisiknya terlalu jauh berbeda. Vanya begitu modis, manis dan wangi. Parfumnya mungkin wewangian impor yang mahal. Kiara tidak pernah mencium bau semerbak yang sama dari teman sekantornya. "Ah, menyebalkan. Seharusnya aku tadi keluar saja. Kenapa aku harus masuk tadi? Terkunci kan jadinya," keluh Kiara mengutuk tingkahnya yang terkesan tidak elegan tadi. Hubungan Arga dengan wanita manapun, sungguh bukan urusannya. Ia tidak punya hak untuk marah atau memprotes tingkah mereka. Namun, tak lama kemudian pintu kamarnya diketuk dari luar. Kiara terkejut, buru-buru merapikan rambutnya yang sempat ia acak-acak tadi. Sikapnya pasti terlihat kekanak-k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN