Bugh! Sebuah pukulan keras melayang dari kepalan tangan kekar Marcell, mendarat di pipi kanan hingga sudut bibir Faishal. Pipi itu memar kebiruan dan dari sudut bibir dan hidungnya mengalir darah segar, Faishal terhuyung mundur beberapa langkah ke belakang. Ay yang terkejut segera berteriak histeris, "Marcell! Kamu apa-apaan?!" Lantas segera memegangi lengan Marcell yang hendak melayangkan sebuah pukulan baru. “Sudah, hentikan!” "Aku paling tidak suka urusan pribadiku dicampuri orang lain!" tegas Marcell, menekankan kata 'pribadiku', sambil menatap tajam ke arah Faishal, lalu beralih ke arah Ay. Faishal memegangi pipinya yang terasa panas dan mengelap darah dari hidungnya yang menciptakan bau anyir. Membalas tatapan tajam Marcell dengan tenang, tidak terprovokasi oleh suasana yang tida