… Kamar Arash., Dia meletakkan ponselnya diatas meja kerja. Senyuman tak henti-hentinya terukir di kedua sudut bibirnya. Seingatnya, ini adalah kali pertama baginya berbalas pesan dengan seorang wanita di jam malam seperti ini. Tidak, bukan hanya berbalas pesan. Tapi ini juga pengalaman pertama baginya, bingung hendak mengirim pesan apa kepada seorang wanita. Sebab dia saja sangat jarang berbalas pesan kepada ibu atau saudari perempuannya yang lain. Yah, itu karena dia lebih sering menghubungi langsung dari pada mengirim pesan. Entah kenapa, balasan pesan dari Eshal membuat hatinya sedikit bahagia malam ini. Setidaknya, perlahan dia bisa menarik hati Eshal meski wanita itu belum menyadarinya. Dia beranjak dari duduknya, dan