Arash permisi pada mereka untuk menyapa tamu undangan yang lain. Dia tahu, jika tidak mungkin Eshal ikut bergabung dengan mereka. “Saya permisi mau menyapa mereka yang ada disana,” ujar Arash dan diangguki iya oleh rekan kerja sang Grandpa. Sementara Eshal, dia memeluk Grandma Arash. “Grandma, Eshal permisi dulu.” Eshal mencium pipi kanan dan kirinya. Zuha tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dia sedikit membelai wajah kanan Eshal. “Iya, Sayang. Padahal, Grandma mau kau satu meja dengan kami. Tapi sepertinya, itu belum bisa terjadi.” Dia masih terus tersenyum, dan kembali merapikan helaian rambut Eshal yang terlihat tidak rapi. “Titip salam sama keluargamu ya, Sayang. Dan jangan lupa, kau harus main ke mansion Grandma. Kalau bisa, paksa Arash kapanpun, hmm?”