“Hey! Gamal!!” “Gamal Abimana!!” “Mas Gamal!!” “Hey! Hey! Hey!!” Semua orang menjerit saat pria berseragam serba abu-abu itu berjalan santai menuju Eshal dengan kedua tangan merentang sempurna. Eshal hanya bisa diam, dia tidak tahu harus bersikap bagaimana. Tidak mungkin dia menghindar begitu saja, sementara Gamal berjalan ke arahnya. “Oh … selamat pagi, Kak Eshal.” Gamal berjalan melewati Eshal lalu memeluk sang Grandma, Anta. Dia mengecup pipi kanan dan kirinya. Eshal memutar kepalanya dengan kening berkernyit. “Selamat pagi … Gamal,” balas Eshal dengan mengulum senyum sambil menggeleng pelan kepalanya, melihat Gamal kini sudah memeluk sang Grandma, Anta sambil mengecupi wajah wanita lansia itu. Ayra dan Chandly sudah mendengus kes