Tote bag berisi belanjaan oleh-oleh yang dibawa mumtaz tiba-tiba berhamburan jatuh. Pemandangan yang terlihat di hadapannya benar-benar tidak termaafkan. Tidak ada istilah untuk pergi seperti dalam adegan film, menjauh lalu lari. Itu sama sekali bukan Mumtaz. Dia hampiri Milly yang dengan sengaja memegang leher Alif dan mengecup bibirnya. Mumtaz tidak bodoh, dia bisa melihat bagaimana Alif menolak sekuat tenaga. Dirinya tidak habis pikir Milly sepicik itu hanya demi mendapatkan seorang Alif. “l***e, gak tau malu. Pergi lo dari sini,” usir Mumtaz. Tidak Milly duga sebelumnya, dia melotot kaget mendapatkan perlawanan dari Mumtaz. Alif memegang tangan Milly, lebih tepatnya mencengkram. Dia berusaha mencegah agar tidak terjadi perkelahian. Dari dalam vila, Mae, Mike dan yang lainnya berhamb