"Hai apa yang salah?" Alif berusaha mengejar perempuan yang baru saja lari darinya. Tidak ada kesalahan yang dilakukan, Untuk itulah ketika Mumtaz mendorongnya menjauh, Alif merasakan suatu keanehan. "Gue pengen sendiri Om," sungut Mumtaz. Begitu kasar, dengan tatapan yang tidak bersahabat. Perempuan itu terus berjalan meninggalkan Alif, menyusuri Salah satu sisi hotel yang sepi, dengan kebijakan batu kerikil yang ditata sedemikian rupa. Sejauh ini Alif selalu berusaha untuk memahami perempuan itu, Alif selalu menuruti apa yang dia mau, Alif juga tidak pernah menuntut apa pun. "Mumtaz tunggu!" Perempuan itu berhenti ketika Alif memanggilnya, dipejamkannya mata. Kemudian perlahan-lahan dia berbalik menghadap Alif. Pandangan matanya seakan-akan Alif sudah melakukan sebuah dosa yang ti