Pantai adalah kenangan, Mumtaz dan sang Ibu seringkali menghabiskan waktu liburan di pantai. Meski bukan pantai yang sedang dia kunjungi saat ini. Dia sedikit menyesal kenapa sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di sini sebelumnya. Debur ombak ditingkahi tawa para pengunjung membuat hatinya yang sepi terasa begitu semarak dan riuh. “Hei,” sapa Alif. Sebotol air mineral dingin ditempelkan di pipi Mumtaz. Sedikit pun Mumtaz tidak menoleh bahkan melirik. Matanya hanya fokus pada buih di lautan yang digiring gelombang menuju bibir pantai. Namun, meski begitu Mumtaz mengambil sebotol air tersebut, diputarnya tutup botol kemudian dia berharap panas di hatinya bisa mereda dengan air dingin tersebut. “Maaf, ya, kamu terlalu semangat mau makan seafood, rasanya saya gak tega mau ngomong kal