Cincin Kawin yang Tidak Hilang

1041 Kata

Mobil sedan hitam itu sudah memasuki garasi saat Mbok Lastri menutup pagar rumah. Begitu membuka pintu mobil, Ari tersenyum pada ART yang sudah bekerja di rumahnya bertahun-tahun itu. “Maafkan aku merepotkanmu lagi, Mbok,” ujar Ari menatap Mbok Lastri yang tergopoh membantu Ellin membawa tumpukan barang dari Jogja. “Tidak apa, Tuan.” Jam kerja Mbok Lastri hanya sampai lima sore, kecuali Ari meminta wanita itu untuk berada di rumah lebih lama. Selama dua hari terakhir, ia memang meminta Mbok Lastri tetap bekerja untuk membersihkan rumah. Kompleks perumahan mereka terbilang aman dengan adanya satpam di pos penjagaan. Sejak tinggal di kawasan itu, ia belum pernah mendengar ada kriminalitas. Ari mengekor Ellin dan Mbok Lastri yang membawa barang bawaan. Ia sendiri membawa tas dan barang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN