Jelang jam istirahat kantor, Ellin sudah tiba di kantor Gold Advertising. Ia menenangkan degup jantung yang bertalu dengan melangkah penuh rasa percaya diri. Tentu ia bisa melihat bagaimana keramahan satpam kantor yang tidak berubah sama seperti ia mendatangi kantor itu tempo lalu. Hanya saja pandangan itu agak berubah saat resepsionis memasang senyum kaku padanya. Menghembuskan napas panjang, Ellin mengatakan pada sang resepsionis bahwa ia memiliki janji dengan Nay. Sembari menunggu di lobi kantor, ia mengirimkan pesan singkat pada Nay. Berharap Aruna memang tidak ada janji pertemuan dengan orang lain sehingga ia bisa bertemu laki-laki itu di kantornya. Sepuluh menit kemudian, Nay turun ke lantai satu dan melambaikan tangan kepadanya. Ellin bisa bernapas lebih lega sebab ia merasa tat