"Kakak? Kau akan menyelamatkan ku bukan?" ujar Raina senang. "Selamatkan?" Pria itu terkekeh sinis. "Justru Kakak yang akan membuatmu bertemu dengan kematian." Deg! Raina menggeleng mencoba berpikir positif karena orang di hadapannya tidak mungkin membunuhnya. "Kakak jangan bercanda." "Kakak tidak bercanda! Karena Kakak tau konsekuensi apa yang akan Kakak dapatkan setelah melakukan sesuatu denganmu, maka Kakak akan mengajakmu untuk mati bersama!" Detik berikutnya Raina melebarkan matanya kaget dan meneteskan air mata. Tidak, ini tidak benar "Jangan, Kak! Raina Adik Kakak!" jerit Raina mencoba menyadarkan Rafel yang sibuk membuka pakaian Raina. "Tidak, aku bukan Kakak mu. Karena kau milikku," sergah Rafel kemudian mencumbu Raina kasar. Raina mencoba melepaskan diri dari c