Kini Raina dan Gala sudah tiba di pekarangan rumah sakit setelah melakukan janjian dengan dokter. Dia tidak diantar Kei karena pria itu akan membawa ketiga anaknya untuk pergi. "Pusing Bun...." lirih Gala. Wajahnya terlihat sangat pucat dan lemas. "Sebentar ya sayang." Setibanya di depan ruang periksa, Raina langsung mengetuk pintu di hadapannya. Setelah mendapat jawaban, wanita itu langsung masuk dan berhadapan dengan seorang dokter wanita. Jantung Raina terasa berdetak cepat saat melihat sang putra dibaringkan guna menjalani pemeriksaan. "Ini efek dari kelainan jantung pasien. Karena memang tidak bisa melakukan transplantasi, maka kami akan memberikan obat untuk di konsumsi," jelas dokter itu setelah selesai memeriksa. "Apa tidak berbahaya jika mengkonsumsi obat dalam jangka l